Ogawa Tomomi (小川ともみ)
dikenal dengan nama Tomomi, Timo. Lahir di prefektur Hyogo, 31 Mei 1990. Golongan
darah A, tinggi badan 157 cm. Tomomi berperan sebagai bassist dan vokalis.
Ogawa Tomomi (小川ともみ) known as Tomomi, Timo. Born in Hyogo prefecture, May 31st 1990. Blood type darah A, height 157 cm. Tomomi stands as bassist and vocals.
Ogawa Tomomi (小川ともみ) known as Tomomi, Timo. Born in Hyogo prefecture, May 31st 1990. Blood type darah A, height 157 cm. Tomomi stands as bassist and vocals.
Gw suka dengan Tomomi karena
dibalik penampilannya yang imut, dia lah penulis lirik dari sebagian besar
lagu-lagu Scandal. Kemampuannya cukup mengagumkan (untuk orang yang belajar
alat musik selama 1,5 tahun) Rentang vokalnya lebih luas dan memberikan sensasi
yg berbeda dibanding vokal Haruna. Dia bisa menyanyikan nada rendah dan juga
nada tinggi dengan baik sekali. Penampilannya di atas panggung menyenangkan. Tomomi
terlihat riang dan seringkali berlarian ke sana kemari di atas panggung untuk
menghibur para penonton.
What I like from Timo
is that under her cute appearances, she wrote most of Scandal’s songs lyrics.
Her ability is quite excellent (for someone who learns music instrument within
1,5 years). And her vocal range quite wide and gave us a different feelings
than Haruna’s vocal. She could perform lower voice and sing amazingly on high
notes. Her stage performance is lovable. She’s quite cheerful and always
running all around the stage to entertain the audiences.
Salut untuk permainan bassnya yang
ia mainkan sambil menyanyi. Pola permainan bass-nya juga kadang tidak sederhana. Coba dengerin lagu Sakura Goodbye.
Permainannya di lagu itu cukup menakjubkan.
Thumbs up for her bass
play while singing along. And sometimes her bass pattern aren’t simple. You
should have a listen on Sakura Goodbye. She did it amazingly excellent.
Ini dia!
Beberapa bas kepunyaan Tomomi sejak ia masih belajar hingga yang sekarang
dipakai:
Now I’d like to show you few from her bass collections from the first day she learn how to play it until the recent one she uses:
・GIO
Ibanez / GSR450 (TFB-Tri Fade Burst)
・Fender Japan Jazz Bass JB75 3TS/R (3TS)
・Fender Japan Jazz Bass JB75 3TS/R (3TS)
・Fender
Mexico/Deluxe Active Jazz Bass (Candy Apple Red) (nick name: Yuusuke-Kun)
・Fender
USA / American Standard Precision Bass “TOMOMI MODEL”
(nick name:
Sabao-Kun)
GIO Ibanez / GSR450 (TFB-Tri Fade
Burst)
GIO series adalah tipe dari merek
Ibanez yang berharga murah. Dijual tahun 2005 dengan dilengkapi introductory set. Bass ini mudah
dimainkan oleh cewek, karena bodynya
yang ringkas dan neck-nya yang kecil.
Dengan kata lain,inilah bass ber-body ringkas.
Bentuk body-nya yang melengkung mudah
disesuaikan dengan bentuk badan. Ini tipe yang banyak dipakai oleh pemain bass
cewek. Satu set untuk pemula yang dilengkapi dengan ampli, pelindung, serta
tuner dijual dengan harga 15.000 yen. Harga bassnya sendiri sekitar 10.000 yen.
Bass ini dipakai Tomomi hingga pertengahan era Shiroten.
GIO series is a
cheap price model from Ibanez. It sold on 2005 with an introductory set. With a
compact body and slim neck, women could easily play this bass. In other words,
this is a compact body bass. Its curve body shape is easily fit to women body.
There’s a lot of woman bass player who use this bass. The beginner set equipped
with amplifier, shield and tuner sold at 15.000 yen. The bass price itself is
about 10.000 yen. Tomomi use this bass until the mid era of Shiroten days.
Fender Japan Jazz Bass JB75 3TS/R
Katanya spek dari bass ini ada
berbagai macam. Ada juga yg dilengkapi dengan lubang untuk finger rest di bagian pickguard-nya.
Apakah bass ini Fender Japan model JB75 3TS/R atau JB75-US 3TS/R. Sebenarnya perbedaan dari kedua tipe itu hanya pickupnya saja, buatan Amerika
atau Jepang. Kita tidak bisa mengetahui hanya dengan melihatnya sekilas. Kedua
tipe bass ini juga adalah model Fender Jazz Bass tahun 75 yang diproduksi
ulang. Harga JB75=115.500 yen, JB75-US=1233.900 yen.
There’s various kind of these bass spec. There’s ones equipped with finger rest hole on its pickguard. Is it Fender Japan JB75 3TS/R or JB75-US 3TS/R. The difference between both model is based on their pickups, is it American made or Japan made? We can’t tell it by looking in a glance. Both bass were reissues model of Fender Jazz Bass ’75. JB75=115.500 yen, JB75-US=1233.900 yen.
Bass ini dipakai Tomomi awal Juli 2007 sejak era live Shiroten hingga era indies.
There’s various kind of these bass spec. There’s ones equipped with finger rest hole on its pickguard. Is it Fender Japan JB75 3TS/R or JB75-US 3TS/R. The difference between both model is based on their pickups, is it American made or Japan made? We can’t tell it by looking in a glance. Both bass were reissues model of Fender Jazz Bass ’75. JB75=115.500 yen, JB75-US=1233.900 yen.
Bass ini dipakai Tomomi awal Juli 2007 sejak era live Shiroten hingga era indies.
Awal Maret
2008, Tomomi menempeli bass ini dengan stiker Smurf. (Gbr sblh kanan, Japan
Expo Juli 2008)
Bass ini tidak lagi digunakan Tomomi di saat live setelah Juli 2008.
November
2011, bass ini mulai terlihat lagi, di gambar video seri Bass Tsuchool di situs
teena.Tapi,
stiker Smurfnya sudah dilepas.
Early March 2008, Tomomi put Smurf sticker on this
bass. (on the right picture, at Japan Expo July 2008). Tomomi didn’t use this
bass anymore on their live performance after July 2008.
Apparently on November 2011, this bass was seen
again on video’s screenshot picture of Bass Tsuchool series at teena website.
But the sticker has been removed.
Fender Mexico /Deluxe Active Jazz Bass CAR (Candy Apple Red) (Yuusuke-kun)
Tomomi
menginginkan bass yang bisa dipakai dalam rentang waktu yang lama. Baik untuk
keperluan rekaman ataupun untuk live.
Dia ingin mengganti pickguardnya
dengan tipe black pearl. Dia ingin
menambahkan strip di bodynya seperti strip yang ada di bass Mustang. Tomomi
ingin memodifikasi bassnya hingga seperti bass Mustang yang disukainya. Aslinya
sih, agar sesuai dengan warna bodinya yang merah, terpasang pickguard berwarna
coklat tortoise. Dia merubah pola
pada pickguardnya dengan glitter hitam yang berkilauan, agar bassnya
terlihat menarik.
Bass ini
mempunyai noiseless pickup, 3 band
ekualiser sirkuit aktif, yang dapat menghasilkan multitone yang cocok dengan
karakter lagu. Tomomi memiliki tangan yang kecil, karena itu ia memilih bass
dengan neck yang tipis ini karena
lebih mudah untuk dimainkan. Ia lalu mengganti nama bass ini dari Masaya-kun
menjadi Yuusuke-kun.
Tomomi wants a bass that could be used in long span of time. Whether it’s
for recording or for live performance. She wants to change the pickguard with
the black pearl type. And also wants to add stripe in the body same as Mustang
bass stripe. Tomomi wants to customize the bass so it would look just like her
favourite Mustang’s bass. Originally on its red body, she put on a brown
tortoise color pickguard so it would match with the body. But then she change
the pickguard pattern with the shiny black glitter, so it would have a good
looking.
This bass has noiseless pickup, 3 band active equalizer, that could
create multitone accordingly, so it would fit with the song character. Tomomi
has a small hand, that’s why she pick the bass with a thin neck, cause it would
be easy to play. She change the nickname of this bass, from Masaya-kun to
Yuusuke-kun.
Btw,
Nama Masaya ini diberikan berdasarkan gambar yg dibuat Mami yg menggambarkan
tipe cowok ideal Tomomi. Mami memuat gambar bass ini di blog dan
menmperkenalkannya sebagai cowoknya Tomomi. Ketika Tomomi mengganti nama bass
ini, anggota band yang lain menggodanya, “Kamu selingkuh ya?”.^_^. Meski telah
‘selingkuh’ dengan Sabao-kun, tapi Tomomi tetap memakai Yuusuke-kun untuk penggunaan
sound yang berbeda.
By the way, Masaya’s nickname was given based on the Mami’s drawing that
describe an ideal boyfriend for Tomomi. Mami upload the bass picture on the
blog and introduce it as Tomomi;s boyfriend. When she change the name, the
other members tease her and said, “Are you cheated?”^_^..Eventhough she has ‘cheated’
with Sabao-kun, but Tomomi still using Yuusuke-kun for a certain different
sounds reason.
Harga
untuk model dasarnya 115.500 yen. Bass ini diperkenalkan sebagai model American
Deluxe. Banyak juga majalah yang menyebutnya dengan nama yang sama. Di bagian headnya tertulis Made In Mexico. Jadi ini
adalah model Deluxe Series buatan Meksiko. Tapi sebenarnya tidak salah juga
bila disebut sebagai model American Deluxe Jazz Bass. Ada kemungkinan hanya
bagian necknya saja yang memang model Deluxe Series. Tapi warna Candy Apple Red
ini sebenarnya tidak ada di model American Deluxe Series.
The basic model is worth 115.500 yen. This bass was introduced as an
American Model Deluxe. Lots of magazine called it with the same name. On its
head was written ‘Made In Mexico’. So it was a Deluxe Series made in Mexico. But
then, it wasn’t wrong too if it were called as an American Deluxe Jazz Bass
model. Probably the Deluxe Series model parts were found only on the neck parts.
But actually, there’s no Candy Apple Red color on the American Deluxe Series
model.
Fender
USA /American Standard Precision Bass ‘TOMOMI Model’ (Silver Spark)(Sabao-kun)
Bass ini digunakan sejak tour September 2010. American Standard Precision
Bass yang dicat dengan kilauan warna perak ini mengingatkannya pada Flea-nya
RHCP. Meski warna dasarnya hitam, tapi jika berada di bawah cahaya, bass ini
akan berkilauan. Head-nya pun dicat
dengan warna yang sama. Pickguard
yang tadinya terbuat dari Kristal diganti dengan cermin. Ketika knob-nya
diputar hingga pol, soundnya akan mendekati Fender Jazz bass. Ditambahkan juga garis
strip di bodynya sama seperti bass Tomomi sebelumnya. Strip inilah yang
menjadikannya ciri khas Tomomi. Model custom
inilah yang kemudian dikenal sebagai Scandal –‘ Tomomi Model’. Namanya
Sabao-kun. Ia memutuskan untuk mengumumkannya di Twitter. Tomomi menyebut
kilauannya tersebut seperti kilauan sushi ikan mackerel.
Tomomi use this bass since
September 2010 tour. This shiny silver sparkling American Standard Precision
Bass reminds her of Flea from RHCP. Eventhough the basic color is black, but it
would shine under the lights. The head also painted with the same colors. The pickguard
that were made from crystal, later were changed to mirror made pickguard. When
the knob switched to its peak level, it would sound like Fender Jazz Bass. The
stripe also added to its body just like her previous bass. The stripe is became
Tomomi’s trademark. This custom were known as Scandal-‘Tomomi Model’. Nick name’s
Sabao-kun. She decide to announce it on the Twitter. She said, that the shiny glitter
was like mackerel sushi’s glitter.
1967 Fender Coronado II Bass (Red) (Koro-tasu)
Ada beberapa lagu di album Baby Action dengan sound bass yang terdengar agak semi-akustik. Seperti pada lagu Appletachi No Dengon dan One Piece. Soundnya terdengar seperti bass vintage. Gw agak penasaran bass apa yang dia pakai, karena bass yang dia miliki memiliki sound yang berbeda. Ternyata bass yang dia pakai adalah 1967 Fender Coronado II. Bass ini memiliki dua pickup dengan lubang berbentuk kunci f di bodinya yang hollow. Necknya dari kayu maple, dan fingerboard terbuat dari Indian rosewood. Tersedia dengan warna sunburst dan cherry red. Harganya sekitar USD 900. Namanya, Koro-tasu.
Tomomi memakai bass ini sejak Februari 2011. Tomo mencari bass untuk dipakai di acara live akustik, dan kemudian perhatiannya tertuju pada bass ini. Sebuah benda antik dari tahun 1967. Bass semi-akustik yang unik sepanjang sejarah Fender. Bass Fender dengan tampilan retro dengan sensasi yang aneh. Disebutkan pula bridge-nya terbuat dari karet. Dan mungkin mereka sengaja menambah sustain-nya agar bisa mengeluarkan suara 'kayu'-nya.
Tomomi memakai senar flatwound, dan itu sudah cukup menampilkan suara akustik-nya. Bodinya terbuat dari kayu yang dikeringkan, dan katanya bisa menghasilkan suara yang bagus. Agak susah untuk membuatnya lembab, karena kayunya mudah sekali untuk dikeringkan. Ketidakstabilan tuning dan switch membuat fret-nya aus, dan perlu untuk diperbaiki.Tomomi menggunakan pick ketika memainkan bass ini saat merekam lagu 'Very Special'.
There's few songs on Baby Action albums with bass that sounded li' bit semi-acoustic. Such as on Appletachi No Dengon and One Piece songs. Its sounds like a vintage bass. I'm curious what kind of bass she used, cause the basses she had produced different sound. Apparently, the bass she use is 1967 Fender Coronado II. This bass has two pickups with F-key hole on its hollow body. The neck made from maple with Indian rosewood fingerboard. Available in sunburst and cherry red colors. The price is about USD 900. Nick name, Koro-tasu.
Tomomi’s efek dan lainnya:
Ada beberapa lagu di album Baby Action dengan sound bass yang terdengar agak semi-akustik. Seperti pada lagu Appletachi No Dengon dan One Piece. Soundnya terdengar seperti bass vintage. Gw agak penasaran bass apa yang dia pakai, karena bass yang dia miliki memiliki sound yang berbeda. Ternyata bass yang dia pakai adalah 1967 Fender Coronado II. Bass ini memiliki dua pickup dengan lubang berbentuk kunci f di bodinya yang hollow. Necknya dari kayu maple, dan fingerboard terbuat dari Indian rosewood. Tersedia dengan warna sunburst dan cherry red. Harganya sekitar USD 900. Namanya, Koro-tasu.
Tomomi memakai bass ini sejak Februari 2011. Tomo mencari bass untuk dipakai di acara live akustik, dan kemudian perhatiannya tertuju pada bass ini. Sebuah benda antik dari tahun 1967. Bass semi-akustik yang unik sepanjang sejarah Fender. Bass Fender dengan tampilan retro dengan sensasi yang aneh. Disebutkan pula bridge-nya terbuat dari karet. Dan mungkin mereka sengaja menambah sustain-nya agar bisa mengeluarkan suara 'kayu'-nya.
Tomomi memakai senar flatwound, dan itu sudah cukup menampilkan suara akustik-nya. Bodinya terbuat dari kayu yang dikeringkan, dan katanya bisa menghasilkan suara yang bagus. Agak susah untuk membuatnya lembab, karena kayunya mudah sekali untuk dikeringkan. Ketidakstabilan tuning dan switch membuat fret-nya aus, dan perlu untuk diperbaiki.Tomomi menggunakan pick ketika memainkan bass ini saat merekam lagu 'Very Special'.
There's few songs on Baby Action albums with bass that sounded li' bit semi-acoustic. Such as on Appletachi No Dengon and One Piece songs. Its sounds like a vintage bass. I'm curious what kind of bass she used, cause the basses she had produced different sound. Apparently, the bass she use is 1967 Fender Coronado II. This bass has two pickups with F-key hole on its hollow body. The neck made from maple with Indian rosewood fingerboard. Available in sunburst and cherry red colors. The price is about USD 900. Nick name, Koro-tasu.
Tomomi
use Coronado bass since February 2011. While Tomo looking for acoustic
bass to be used in live performance at the acoustic corner, she stumbled
to this bass. It’s a 1967’s vintage stuff. A unique semi acoustic bass
in Fender history. A retro-looks Fender bass with a bizarre drifted
sense. It’s said that the bridge frame made from rubber. And they might
intentionally gain the sustain to pulled out the woodbass sound-like.
Tomomi
use flatwound strings, and that’s quite enough to pulled out the
acoustic sound. The wood is dried up, and said it’d create a good sound. It’s hard to keep it humid, cause it's also easily drained. The
instability of tuning and switch made the fret worned out, and need to be repaired. She use pick when playing this bass, and
it was used in the recording of ‘Very Special’.
Squier Jazz Bass “Tomomi Model”(Blue+Stripe Line), nickname: Brutus.
Tomomi
original model bass, was introduced on Nihon Budokan live concert in
March 28th 2012. It was made with the certain visual, weight and sound so
it could produce a sound between Jazz-Bass and Precision Bass. It’s
equipped with ’62 vintage model pickup. Body from ashwood, mapleneck and
rosewood fretboard. Ash characteristic pushing out the strong and tight
sound of the bass. While Yuusuke-kun is an active bass type, this one
is a normal passive type. The distinctive bass body part, produce a good
sound. There’s 3 control knobs consist of front volume, rear volume,
and tone.
Body and the head specified as a blue color matching head. It has a white pearl type pickguard and also a Tomomi’s stripe design in yellow color.By the way, until now, there’s no announcement yet from Squier regarding its selling on the market.
Body and the head specified as a blue color matching head. It has a white pearl type pickguard and also a Tomomi’s stripe design in yellow color.By the way, until now, there’s no announcement yet from Squier regarding its selling on the market.
Tomomi’s effect and
others:
BOSS / TU-2 (Chromatic
Tuner)
Tech 21 Sans Amp/ Bass Driver DI (Bass Pre-Amp/Overdrive/Direct Box)
Providence / PEC-04(Effect Controller)
Tech 21 Sans Amp/ Bass Driver DI (Bass Pre-Amp/Overdrive/Direct Box)
Providence / PEC-04(Effect Controller)
Ampeg / SVT-2 PRO (Bass AmpHead)*
Ampeg/Bass Speaker Cabinet
*Tomomi kadang memakai berbagai jenis amphead.
*Tomomi occasionally using various kinds of amphead.
Sedikit hal
tentang Tomomi :
Few things
about Tomomi:
#Timo mulai
belajar bass sejak 2006 setelah disarankan oleh gurunya di sekolah vokal & tari.
She began to learn bass since 2006 after her
teacher in the vocal&dance school she attend suggest her.
#Tomomi
sebenarnya ingin menjadi penyanyi yg bisa menari seperti Namie Amuro. Tapi,
karena ia suka dengan musik itu sendiri, ia menjalani posisinya sekarang dengan
apa adanya. Toh kata dia, “Hanya merubah cara pengungkapan ekspresi saja, dari
tarian menjadi ke alat musik.”
Timo wants to be a singer who could also dance like
Namie Amuro. Due to her loves to the
music itself, she decides to naturally accept her paths. She said, “It only
change the way to express, from dancing into playing musical instrument”.
#Timo
belajar alat musik dari tape recorder saja. Pada awalnya dia langsung menyerah
untuk belajar gitar. Dia beralih memilih belajar bass hanya karena senarnya
lebih sedikit daripada gitar. Sesudahnya, dia baru menyadari tingkat kesulitan
dari bass.
Tomomi learns the instrument only from tape
recorder. At the first time, she immediately gave up on learning guitar. She
turns to choose the bass just because it had fewer strings than guitar. But
afterward she just realize the difficulty level of learning bass.
#Tomomi
memetik bass dengan memakai jarinya saja, tanpa menggunakan pick. Ia mulai
menerapkan permainan slap pertama
kali pada lagu ‘Shunkan Sentimental’. Sejak era Shiroten pun, Tomomi telah
mengkombinasikan permainan slap sedikit-sedikit
saat bermain live. September 2010, ia
mulai bermain bass dengan memakai pick untuk lagu ‘Hi-Hi-Hi’ saat live.
Tomomi play the bass using her fingers, and without
using any pick. She began to adopt the slap on ‘Shunkan Sentimental’. Since
Shiroten days, Tomomi already combine the slap while playing live. On September
2010, she began to play bass by using pick on live version of ‘Hi-Hi-Hi’.
Favourite Music & Musician:
Jackson 5,
Yuki, Hi Standard, Bluehatch, Cro-Magnons, Southern All Stars, Morning Musume.
Rage Against The Machine, Flea-RHCP funky bass play.
Tomomi suka
dengan orang yg bisa membodohi dirinya sendiri. (maksudnya bisa melebihi
batasan kemampuannya sendiri)
Tomomi loves people who can fool themselves. (who
could break their limit)
CD yang
pertama dibeli Tomomi: The Best of Morning Musume. (Timo fansnya Tsuji)
First CD’s Tomomi bought: The Best of Morning
Musume. (Timo is Tsuji’s fans)
http://j-popworld.com/
http://ameblo.jp/su2009
http://ameblo.jp/su2009
lanjutatkan om (y)
BalasHapus