Alhamdulillah..akhirnya beres juga timing+subs SCANDAL Dokkiri Dreamer Operation. Setelah jungkir balik, dan menghabiskan beberapa bungkus rokok, bergelas-gelas kopi dan air putih. Ribet gara2 kuping udah tua, jadinya ya gitu deh..^^. Sekarang tinggal ngasih sentuhan akhir, plus nambahin terjemahan yang kurang-kurang. Jiper juga sih, karena SCANDAL ini klo ngomong pada cepet2, terutama Rina. Tapi, lumayan nambah ilmu lah..Gw seneng aj bisa nerjemahin bahasa anak muda sono, wkwkwk..Yosh!
Ngemeng2 soal anak muda, kyknya anak muda kita makin kreatif, dari yang nyolong sendal ampe ngejambret yang isinya 1000 perak doang. Lagi pada rame ngebahas soal ginian di televisi.
Tapi agak males juga sih klo opini publik digiring ke arah--> bahwa yang dilakuin polisi dengan mengadili remaja-remaja itu tidak tepat. Okelah misalnya klo yang nyolong sendal itu emang harus dikasih keadilan. Masa sih nyolong sendal aj ampe katanya digebukin? Sedangkan para koruptor kadang bisa bebas dari tuduhan atau malah melenggang dengan tenangnya, ampe bisa jalan2 ke luar negeri. Kalau itu, gw setuju.
Tapi, ketika ada penggalangan duit seribu perak bwt remaja yang ngejambret itu kayaknya gak tepat deh. Opini publik digiring ke arah duit seribu peraknya, bukan soal penjambretannya. Nah, sekarang dia gagal ngejambret dan cuma dapet seribu perak, terus klo misalkan ternyata dia berhasil ngejambret dan dapet hasil ratusan ribu ampe jutaan, kumaha tah? Apa ini langkah pembenaran terhadap apa yang dilakukan si remaja ini? Menurut gw, polisi masih tetap harus mengadili dan memberikan vonis untuk wajib lapor atau kerja sosial atau apalah itupun bentuknya..Penjambretan tetap masuk dalam kejahatan dengan kekerasan.
Emang sih ada beberapa kasus seperti nenek2 yang ngambil 3 buah coklat, terus yang nyuri sarung, dll. Semuanya berlatar motif ekonomi. Itu wajar klo harus ditanggapi dengan hati nurani dan keadilan. Nah, klo yang adek2 remaja lakuin ini apa motifnya? Lebih tepat dikatakan ini adalah bentuk kenakalan yang harus segera diwaspadai oleh orangtua. Ketika anak kurang diawasi oleh orangtua, maka mereka akan mengambil contoh dari sekitarnya, baik itu yang positif maupun negatif. Dan tindakan yang paling mudah untuk mereka lakukan adalah meniru.. waspadalah, waspadalah!
Seperti yang dikatakan oleh nabi2, akhir zaman biasanya ditandai dengan..kita tak bisa membedakan lagi yang mana yang baik dan mana yang tidak, yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Ini kali ya tanda2nya? Wallahualam..Yuk ah, wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar