Senin, 11 April 2011

Alangkah Lucunya Negeri Ini..Waduh!

Judul film yang disutradarai Deddy Mizwar sepertinya cocok untuk menggambarkan kondisi unik negeri ini.Banyak orang-orang yang 'katanya' pintar di negeri ini justru keblinger.Seperti yang tengah ramai dibahas saat ini, yaitu pembangunan gedung baru DPR yang menelan biaya hingga hampir mencapai triliun rupiah. Di saat pemimpin negara-yang notabene juga pembina partai bapak ketua ini-tengah berusaha menyampaikan penghematan anggaran negara, eh, pemimpin sebuah lembaga terhormat yang 'katanya' mewakili rakyat ini tetap keukeuh melanjutkan pembangunan. Terkait sejumlah pernyataan para wakil yang menyarankannya untuk meminta izin terlebih dahulu kepada rakyat mengenai pembangunan gedung ini, dia malah melontarkan pernyataan, "Apakah hal ini politis atau realistis?"..Subhanallah,ampun dah. Benar-benar bebal.
Seperti pernyataannya sebelumnya, “Rakyat biasa jangan diajak membahas pembangunan gedung baru, hanya orang-orang elite, orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah itu,” paparnya. Uang yang dipakai itu berasal dari rakyat, bukan dari kantong dia sendiri. Sudah sewajarnya bila rakyat diajak serta, untuk itulah fungsi 'wakil rakyat', atau entah mungkin dia hanya merasa bukan sebagai wakil rakyat?wakil partai mungkin?atau wakil kontraktor pembangunan gedung baru DPR?.
Ketua wakil rakyat ini seringkali ngomong hal-hal yang selayaknya tidak diucapkan seorang pemimpin. Inilah pernyataan-pernyataan dia yang naujubile..:
1. Bencana Mentawai, 
"Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan tsunami di Mentawai merupakan risiko bagi masyarakat yang tinggal di pulau tersebut. Jika tidak mau terkena musibah tsunami, Marzuki menegaskan agar masyarakat di Mentawai keluar dari pulau tersebut.."
2. PRT TKW Indonesia,
“PRT TKW itu membuat citra Indonesia buruk,” Marzuki Alie, Ketua DPR
3. Pembangunan gedung baru DPR,
“Rakyat biasa jangan diajak membahas pembangunan gedung baru, hanya orang-orang elite, orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah itu,” paparnya.."
Inikah negeri kita yang 'lucu' ini? Ketika semua kehendak wakil rakyat seringkali dipenuhi, seperti: gaji, renovasi rumah dinas, laptop dll. Akan halnya rakyat yang diwakilinya, bagaimana nasibnya? Undang-undang yang dicanangkan harus diselesaikan DPR justru seringkali tersendat-sendat. Akan halnya, undang-undang yang menyangkut kepentingan mereka, diperjuangkan dengan sekuat tenaga..
Bila kita melihat sejenak lembaga wakil rakyat di negeri Belanda, sangat jauh sekali pencitraannya. Di Belanda, jangankan memakai kendaraan dinas, gaji pun tidak ada. Mereka hanya mendapat ganti rugi dan tunjangan saja. Ada juga wakil rakyatnya yang memakai sepeda ketika berangkat kerja, atau transportasi umum. Di tempat parkir lembaga terhormat kita bahkan bisa ditemui jajaran mobil-mobil mewah?waduh..Pemerintah Belanda hanya mengganti biaya transport para wakil rakyatnya, itupun dengan perhitungan tertentu. Bahkan biaya mobilitas untuk merawat konstituen pun adalah tanggung jawab masing-masing partai, bukan tanggung jawab pemerintah. Sangat berbanding terbalik bukan?(sumber: buku DPR Uncensored, 2008; dati fatimah & mail sukribo)

Ada satu ironisme yang pernah terjadi di luar negeri ketika negara kita hendak meminjam uang ke negara Jepang. Transaksi ini berlangsung di Eropa. Saat itu, negara peminjam datang dengan menggunakan minibus sewaan, tapi tahukah Anda bagaimana dengan negara yang meminjam?Pejabat negeri kita justru datang satu per satu dengan mobil mewah..ckckck..
Ketika pemimpin negeri ini yang kadang terlihat sigap menanggapi bila ada isu-isu yang terkait dengan pencitraan dirinya, tetapi bila ada isu-isu yang justru lebih penting malah terkesan pasif..Apakah itu tercermin juga pada bawahannya?Silakan anda nilai sendiri..
Sepertinya tak ada habisnya membahas kelakuan wakil rakyat kita, bahkan yang terbaru ada wakil rakyat yang membuka video porno ketika sidang, Arifinto dari PKS..Tapi, ini bukan berarti semua wakil rakyat berlaku seperti atasannya yang nganehi ini, mungkin hanya sebagian saja. Kita hanya bisa berharap mungkin masih ada hati nurani yang tersisa di hati mereka. Jangan sampai rakyat yang mereka wakili, justru mengelus dada dan berkata.."Lucu ya wakil rakyat kita?"..Waduh..!! 
pic: nasional.kompas.com, kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar